Recent Posts

 


BAB I



PENDERITAAN RAKYAT INDONESIA DI MASA PENJAJAHAN BELANDA


Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Bangsa Belanda menjajah bangsa Indonesia pada tahun 1592 sampai 1942. Bangsa Belanda pertama kalinya datang ke Indonesia dengan sikap dan sifat yang ramah. Namun pada tahun-tahun berikutnya, bangsa Belanda berubah sikap dan sifatnya menjadi kejam dan memperbudak rakyat Indonesia
A. Penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia
Bangsa Belanda pergi ke Indonesia pertama kalinya pada tahun 1596. Mereka mendarat di Banten dipimpin oleh Cornelius de Hutman yang didampingi oleh De Keyser. Tujuan Asli dari bangsa Belanda ialah mencari rempah-rempah. Pada saat masa itu, rempah-rempah yang dihasilkan oleh rakyat Indonesia sangat dibutuhkan oleh bangsa-bangsa yang berada di Eropa dan rempah-rempah rakyat Indonesia digolongkan sebagai rempah-rempah terbaik di Dunia.
Pada tahun 1602. Belanda membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenigde Oast Compagnie) artinya persekutuan dagang Hidia Timur. Orang Indonesia menyebutnya Kompeni. Belanda mengangkat Pieter Both sebagai Gubernur Jendral VOC yang pertama menjalankan VOC. Belanda membuat VOC dengan tujuan untuk menguasai Indonesia dan mengendalikan harta yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia serpeti tanah dan hasil tumbuh-tumbuhan.
VOC juga diperintah Belanda diberi hak untuk melakukan monopoli perdagang di wilayah Indonesia. Hak dan kekuasaan itu diantaranya mengadakan perjanjian dengan raja-raja, membentuk angkatan perang, mencetak uang sendiri, mengangkat pegawai, menyatakan perang, memungut pajak, Dengan telah terlibat pemerintahan Belanda di wilayah Indonesia berarti Belanda menjajah Indonesia.
Faktor-faktor yang menyebabkan Belanda menguasai wilayah Indonesia antara lain : pada masa itu sifat-sifat ke daerahan lebih kuat sehingga lebih mudah diadu domba, letak geografis Indonesia, dan dilator belakang keadaan masyarakat yang miskin dan kurang wawasan pendidikan sehingga dapat mengakibatkan sulitnya berkomunikasi.
B. Bentuk-Bentuk Penjajahan Bangsa Belanda Terhadap Indonesia
Monopoli perdagangan yang dilakukan oleh Belanda dengan organisasi VOC mengakibatkan rakyat Indonesia sulit untuk hidup setelah dikelurkan dua aperaturan, yaitu :
1.      Rakyat menjual hasil rempah-rempah hanya kepada VOC
2.      Jenis tanaman dan tempat menanam rempah-rempah ditentukan oleh VOC
Kedudukan Belanda semakin kuat sehingga John Pieterzoon Coen dapat menyebut kota Jayakarta(Jakarta) dan mengganti nama dengan Batavia. Kota Batavia yang dikuasai Belanda itu dijadikan sebagai pusat kegiatan VOC dan pusat pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia
Banyak penderitaan yang dialami oleh rakyat Indonesia dulu diakibatkan oleh Belanda itu semakin berat karena belanda mengadakan Kerja Paksa/Kerja Rodi. Tenaga kerja rakyat Indonesia dikuras habis oleh Belanda dan Belanda sangat kejam bagi Indonesia pada jaman dulu.
Karena Kebijakan Ekonomi Belanda, rakyat Indonesia terutama raktay kecil itu mengalami kerugian yang besar. Karena kebijakan ekonomi Belanda dikenal dengan sebutan Pajak Tanah. Pada kebijakan itu disebutkan bahwa semua tanah menjadi hak milik pemerintahan Belanda, oleh karena itu, para petani berkewajiban membayar sewa tanah kepada Belanda, pemungutan itu dilakukan oleh Belanda secara Paksa.
C. Gambaran Penderitaan Bangsa Indonesia


Rakyat Indonesia di jaman pemerintahan Belanda sangat merugi dan menderita. berikut ini adalah gambaran Rakyat Indonesia menderita karena pemerintahan Belanda :
1.      Kerja Paksa : Rakyat harus berkerja tampa diberi upah dan makan sehingga banyak penduduk Indonesia yang mati dan kelaparan
2.      Tanam Paksa : Petani dipaksa menanam tananan yang ditentukan oleh Belanda dan hasil panennya harus dijual kepada Belanda dengan harga yang murah
3.      Monopoli perdagangan : penjajah memaksa petani agar menjual hasil pertanian dengan harga murah sehingga banyak petani yang mengalami kerugian
4.      Perbudakan yang dilakukan oleh belanda
5.      Penyiksaan : apabila rakyatt melanggar atau memberontak, penjajah tidak segan-segan meyiksa dengan cambuk atau dibuang ke daerah lain, bahkan dihukum gantung
Dalam kurun waktu 350 tahun, banyak sekali rakyat Indonesia yang menderita karena Belanda dan banyak rakyat Indonesia yang kelaparan bahkan mati karena penyiksaan dari Bangsa Belanda. berbagai penderitaan akibatr penajajahan, antara lain :
1.         Pelaksanaan rodi atau kerja paksa siang dan malam
2.         Tanah rakyat dirampas untuk kepentingan penjajah
3.         Pemberontakan kepada Belanda akan mendapatkan hokum badan
4.         Banyak penduduk yang dijual ke luar negeri
5.         Anak-anak pribumi dilarang untuk bersekolah
6.         Rakyat dipaksa membuat jalan dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1.000 km
Jadi penderitaan rakyat Indonesia di masa Belanda pada tahun 1602 sampai 1942 sangat banyak dan lama, juga pada saat itu. Belanda melakukan pemerintahan yang memberatkan rakyat Indonesia.

BAB II

PEDERITAAN RAKYAT INDONESIA DI MASA PENJAJAHAN JEPANG

Bangsa Jepang pertama kali datang ke Indonesia disambut dengan bahagia, karena telah mengusir bangsa belanda dari Indonesia dan dihanggap sebagai saudara di benua Asia. Namun bahagia itu berlangsung sesaat dan kemudian, bangsa Jepang berubah sikap dan sifat yang sangat kejam dan lebih kejam dari bangsa Belanda
A. Latar Belakang Jepang Menguasai Indonesia

Masuknya Jepang ke Indonesia disambut gembira oleh para pejuang kemerdekaan waktu itu, Namun tujuan awal dari Jepang yang masuk ke Indonesia ialah Jepang ingin mengeruk sumber-sumber kekayaan alam yang startegi yang ada di tanah Indonesia.
Jepang mendarat di indonesiapertama kainya pada tanggal 10 Januari 1942 di Kalimantan dan Sulawesi. Lalu Jepang melakukan invasi ke seluruh wilayah Indonesia dan pada tahun 1942. Pada tahun itu, bangsa Jepang segera melakukan banyak perbudakan bagi bangsa Indonesia.
B. Akal Jepang untuk Menarik Simpati Rakyat Indonesia

Jepang mempunyai banyak sekali akal untuk membuat bangsa Indoneisa seperti membuat semboyan 3A yang memiliki arti sebagai berikut :
1.    Jepang Pemimpin Asia.
2.    Jepang Cahaya Asia.
3.    Jepang Pelindung Asia.
Akal selangjutnya yang dilakukan Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia dengan membuat propaganda sebagai berikut :
1.     Menganggap Jepang sebagai saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
2.     Melancarkan simpati lewat pendidikan berbentuk beasiswa pelajar.
3.     Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
4.     Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
5.     Melancarkan politik dumping
6.     Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara membebaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.
Tindakan nyata yang dilakukan Jepang kepada Indonesia untuk menarik simpati rakyat Indonesiaantara lain:
1.     Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) merupakan organisasi sentral dan terdiri dari berbagai macam profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).
2.     Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada Jepang.
C. Penderitaan dan Penindasan oleh Bangsa Jepang
Penidasan yang dilakukan Jepang terhadap bangsa Indonesia yang mengakibatkan bangsa Indonesia miskin dan sengsara. Beberapa penindasan yang dilakukan oleh Jepang antara lain :
1.         Romusha yang mengakibatkan bangsa Indonesia kekelahan dan mati.
2.         Wanita Indonesia diharusan untuk melakukan seks kepada orang Jepang
3.         Penyiksaan yang dilakukan oleh Jepang
4.         Hukuman mati yang dilakukan Jepang kepada rakyat Indonesia
5.         Kejahatan perang yang terjadi di Indonesia
D. Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
Rakyat Indonesia tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya jepang menduduki Indonesia. Beberapa dampak positif antara lain:
1.      Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
2.         Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
3.         Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
4.         Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
5.         Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
6.         Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
7.         Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
8.         Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
9.         Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
10.     Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.

Namun dampak negatif banyak diketahui oleh orang Indonesia dan dampak negative yang dilakukan Jepang sangatlah luarbiasa daripada bangsa Belanda. Beberapa dampak negatif yang dilakukan bangsa Jepang sebagai berikut:
1.        Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
2.        Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
3.        Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
4.        Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
5.        Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
6.        Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pegadilan.
7.        Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah pengawasan Jepang.
8.        Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
9.        Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
10.    Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
Penajajahan bangsa Jepang berakhir pada tahun 1945. Pada saat itu, bangsa Jepang telah kalah terhadap perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia terhadap bangsa Jepang.

Penderitaan yang dialami pada masa Jepang adalah :
1. Merampas Hasil Pertanian Rakyat
Jepang merampas seluruh hasil pertanian rakyat. Seperti beras, jagung, teh, rempah-rempah, dll. Akibatnya, banyak rakyat yang mati kelaparan.
2. Romusha
Romusha adalah sebutan bagi orang-orang di Indonesia yang diperintah untuk kerja paksa tanpa dibayar. Kebanyakan romusha adalah golongan petani.
3. Tanam Paksa
Saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang memberlakukan sistem tanam paksa. Dalam sistem tanam paksa, rakyat Indonesia harus mengolah pertanian lalu diberikan kepada Jepang.
4. Pajak
Walaupun petani diperintah untuk tanam paksa, namun mereka tetap harus membayar pajak kepada Jepang. Rakyat Indonesia harus membayar pajak ketika melewati jembatan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya. Hal ini membuat rakyat Indonesia semakin menderita.
5. Pembatasan Pers
Jepang sangat mengawasi dan membatasi pers di Indonesia. Bahkan semua media massa pun disegel. Jika seandainya Sutan Syahrir tidak mendengar berita lewat radio internasional bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu, maka bisa jadi Indonesia tidak akan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
Share: http://nahason-bastin.blogspot.co.id 

Untuk MENDOWNLOAD File Ini Silakan Klik Link Unduhan di bawah ini:
Penderitaan Rakyat Indonesia di Masa Penjajahan Belanda dan Jepang

Posting Komentar

 
Top