Semua mahkluk hidup membutuhkan makanan untuk diolah menjadi energi
untuk kehidupannya. Setiap masing-masing mahkluk hidup membutuhkan
mahkluk hidup lainnya untuk memperoleh sumber makanan
melalui pola-pola interaksi tertentu. Salah satunya adalah interaksi
proses makan dan dimakan, yang secara teori biologi tersusun secara
berurutan yang disebut dengan Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan
Piramida Makanan.
Dalam ekosistem bumi yang maha luas ini ternyata hanya tumbuhan hijau saja yang dapat menghasilkan makananannya sendiri, yaitu melalui sebuah proses yang dinamakan fotosintesis dengan bantuan air, karbondioksida, klorofil serta adanya cahaya dari matahari. Istilah untuk makhluk hidup yang mampu membuat makanannya sendiri di sebut autotrof.
Berikut di bawah ini adalah gambar dan penjelasan tentang piramida makanan, rantai makanan dan jaring makanan, semoga bisa membuka kembali ingatan kita tentang proses daur hidup pada suatu ekosistem di sekitar kita. Sehingga kita menjadi semakin sadar akan pentingnya keseimbangan ekosistem yang harus selalu kita jaga kelestariannya demi kesejahteraan semua mahkluk hidup, terutama umat manusia.
Dalam ekosistem bumi yang maha luas ini ternyata hanya tumbuhan hijau saja yang dapat menghasilkan makananannya sendiri, yaitu melalui sebuah proses yang dinamakan fotosintesis dengan bantuan air, karbondioksida, klorofil serta adanya cahaya dari matahari. Istilah untuk makhluk hidup yang mampu membuat makanannya sendiri di sebut autotrof.
Berikut di bawah ini adalah gambar dan penjelasan tentang piramida makanan, rantai makanan dan jaring makanan, semoga bisa membuka kembali ingatan kita tentang proses daur hidup pada suatu ekosistem di sekitar kita. Sehingga kita menjadi semakin sadar akan pentingnya keseimbangan ekosistem yang harus selalu kita jaga kelestariannya demi kesejahteraan semua mahkluk hidup, terutama umat manusia.
- Rantai Makanan.
Rantai makanan merupakan suatu peristiwa makan dan dimakan antara
makhluk hidup dengan urutan tertentu. Didalam sebuah peristiwa rantai
makanan selalu terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan dekomposer.
Berikut di bawah ini adalah contoh sebuah proses peristiwa rantai makanan beserta gambarnya.
Pada rantai makanan tersebut terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu yaitu "rumput dimakan belalang, belalang dimakan katak, katak dimakan ular, ular dimangsa oleh burung elang jika burung elang mati akan diuraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang".
Peristiwa proses Rantai makanan memiliki tiap tingkatan, dalam suatu ekosistem disebut tingkat tropik.- Tingkat tropik I adalah merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri, mereka adalah tumbuhan hijau atau organisme autotrof. Organisme autotrof dalam peristiwa rantai makanan ini biasa disebut sebagai produsen.
- Tingkat Tropik II merupakan organisme yang disebut konsumen primer [konsumen I]. Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora atau pemakan tumbuhan.
- Tingkat Tropik III adalah organisme yang disebut konsumen sekunder [Konsumen II], diduduki oleh hewan pemakan daging atau carnivora atau omnivora.
- Tingkat Tropik IV adalah organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak dan seterusnya.
Dengan demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :- Rumput bertindak sebagai produsen.
- Belalang sebagai konsumen I [Herbivora].
- Katak sebagai konsumen II [Carnivora]
- Ular dan burung elang sebagai konsumen III atau konsumen puncak [Carnivora].
- Jamur sebagai dekomposer.
- Jaring-jaring Makanan.
Penjelasan mengenai rantai makanan merupakan gambaran dari sebuah
peristiwa suatu proses makan dan dimakan yang sederhana. Namun pada
kenyataan sering terjadi pada sebuah ekosistem banyak peristiwa proses
memakan dan dimakan ini tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena
satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis
herbivora, sebaliknya satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu
jenis produsen. Dengan demikian, di dalam ekosistem terdapat rantai
makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan.
Jadi jaring-jaring makanan adalah merupakan merupakan sekumpulan proses peristiwa rantai makanan yang saling berhubungan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini adalah gambar dari Jaring-jaring Makanan yang dimaksud.
Dari satu buah peristiwa proses Jaring makanan, jumlah peristiwa rantai makanan di dalamnya sangat bervariasi, tergantung berapa banyak organisme yang hidup pada sebuah ekosistem tersebut, semakin banyak organisme yang tinggal berarti semakin banyak terbentuk proses rantai makanan dalam sebuah jaring makanan.
Perbedaan Rantai Makanan dengan Jaring Makanan.
Itulah mengapa sudah disebutkan di atas bahwa keseimbangan organisme dalam sebuah ekosistem adalah penting, mari kita ikut menjaganya demi kesejahteraan mahkluk hidup, khususnya manusia.
Syarat-syarat sebuah ekosistem terjaga keseimbangan dan kelestariannya apabila :
- Jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen I.
- Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada konsumen II, dan seterusnya.
Apabila kondisi tersebut digambarkan maka akan terbentuk suatu piramida makanan. Berikut adalah contoh piramida makanan dari jaring-jaring kehidupan di atas.
Berikut di bawah ini contoh-contoh dari gambar Piramida-Rantai dan Jaring makanan pada sebuah ekosistem, silahkan temukan dan lihat perbedaannya.
Dari semua uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa mahluk hidup selalu tergantung pada mahluk hidup lain. Manusia sebagai mahkluk Allah yang diberikan amanah sebagai khalifah di muka bumi berperan sangat penting sebagai penentu keseimbangan ekosistem demi kelangsungan dan kelestarian mahluk hidup. Semoga artikel mengenai gambar dan penjelasan piramida-rantai dan jaring makanan ini bermanfaat buat anda. Salam hangat, terima kasih telah berkunjung.
Sumber: http://www.frewaremini.com/
Posting Komentar