Pada abad 8 SM, kota Semarang adalah sebuah daerah yang bernama Bergota (Plagota). Daerah itu dikuasai Kerajaan Mataram Kuno. Daerah Semarang yang di sebelah Utara dulunya adalah laut. Menurut ahli geologi Belanda, Van Bemmelen, awalnya bentuk daerah Semarang adalah seperti gugusan pulau-pulau kecil. Dia juga mengatakan bahwa garis pantai utara pulau Jawa pada jaman dahulu terletak beberapa kilometer menjorok ke daratan saat ini. Bahkan daerah Semarang Bawah itu dulu adalah lautan. Namun karena ada pengendapan lumpur terus menerus akhirnya daerah-daerah itu menjadi daratan.
Pada awal abad 15, daratan Semarang sudah sampai ke daerah Sleko saat ini. Pada saat itu pelabuhan Semarang telah menjadi pelabuhan penting, sehingga banyak kapal dagang asing berlabuh di sana. Lalu mulailah orang-orang asing sering datang ke Semarang.
Pertama kali yang datang ke Semarang adalah Pedagang Cina. Mereka mulai masuk ke Semarang pada abad 15 . Setelah itu, Portugis dan Belanda masuk ke Semarang pada permulaan abad 16, yang disusul kemudian oleh Pedagang dari Malaysia, India, Arab dan Persia yang mulai berdatangan pada abad 17. Semua pendatang di Semarang mulai membuat pemukiman-pemukiman secara berkelompok-kelompok sesuai etnis mereka masing-masing.
Asal kata “Semarang”
Pada akhir abad 15, seorang Pangeran dari Kesultanan Demak yang bernama Made Pandan pergi mencari daerah baru untuk menyebarkan ajaran Agama Islam. Sampai akhirnya dia ketemu dengan daerah Bergota (cikal Bakal Semarang). Di sana Pangeran Made Pandan dibantu anaknya yang bernama Raden Pandan Arang, lalu mereka mendirikan pesantren. Lama kelamaan daerah itu tanahnya menjadi semakin subur, dan dari situ tumbuhlah pohon asam yang tumbuhnya arang (jarang) lalu kemudian disebut Asem Arang. Makanya daerah itu lama kelamaan dikenal dengan sebutanSemarang.
Posting Komentar